
Contents
40+ Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya – Salah satu hasil karya kebahasaan yang ringan dan mudah ditemui sehari-hari adalah pantun. Karya sastra ini kemudian terbagi lagi menjadi beberapa jenis, salah satu di antaranya adalah pantun jenaka. Dilihat dari namanya, contoh pantun jenaka dan maknanya menghibur masyarakat atau penonton.
Pengertian Pantun Jenaka
Jika dilihat dari penggunaannya, sebagian orang menganggap bahwa pantun jenaka tergolong pantun yang merakyat. Pantun jenaka merupakan pantun yang mempunyai tujuan menghibur pendengarnya.
Terkadang, ada yang menjadikannya sarana sindiran melalui keadaan yang penuh dengan rasa akrab agar tidak menyinggung. Dengan begitu, suasana ketika bercengkrama jadi lebih riang dan menyenangkan.
Dilihat dari cara membuatnya, pantun jenaka memang tergolong lebih rumit karena membutuhkan upaya menyeimbangkan antara nilai-nilai serta bentuk lelucon yang ingin disampaikan kepada seseorang atau sekelompok masyarakat.
Ciri-Ciri Pantun Jenaka
1. Tersusun dari Empat Baris
Sama seperti pantun pada umumnya, pantun jenaka juga mengusung serangkaian kata-kata sejumlah acuan jumlah suku kata. Meskipun demikian, gagasan yang ditunjukkan pada pantun jenaka adalah humor atau lelucon.
2. Masing-Masing Baris Terdiri dari 8 Sampai 12 Suku Kata
Pantun kerap kali disampaikan langsung ketimbang diungkapkan pada media tulis. Kondisi ini menyebabkan segala jenis pantun diucapkan langsung secara singkat, padat, dan jelas. Jumlah ini tergolong ideal bagi mereka yang menangkap pesan pantun jenaka.
3. Mengandung Sajak a-b-a-b
Sajak atau rima adalah ciri khas yang melekat pada pantun. Keunikan inilah yang membuat pantun jenaka dan jenis lainnya banyak digandrungi untuk menyampaikan pesan tertentu. Rima a-b-a-b memang menarik didengar dan dipahami Maknanya.
4. Mempunyai Sampiran dan Isi
Empat baris pada pantun dibagi menjadi sampiran di dua baris awal serta isi di dua baris bawah. Sampiran berciri khas tidak berhubungan dengan bagian isi, asalkan tetap menarik dan memberikan kesan humor. Bagian isi terkandung pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk yang jenaka.
Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya
1. Janggut Tali Timba
Buai-buai dalam buaian
Buaian asalnya dari rotan saga
Panjang benar ini janggut tuan
Mari kita buat tali timba
Makna: Merupakan suatu bentuk lelucon tentang seseorang yang punya janggut berukuran panjang. Saking panjangnya janggut tersebut, sampai-sampai bisa menjadi tali timba.
2. Aku Kira Sendiri
Nanas muda jangan dibeli
Rasanya masih kecut sekali
Kusangka dia masih sendiri
Ternyata sudah punya empat istri
Makna: Perempuan memang harus benar-benar mengenal dan mencari tahu orang yang ia taksir terlebih dahulu. Sia-sia jika berusaha mendekati, ternyata si dia sudah tidak jomblo lagi. Lebih parah lagi, lelaki itu sudah punya empat istri!
3. Ingat Cicilan
Buat apa panen kepala
Kalau belum tumbuh tunas
Tak usah dulu beli vespa
Cicilan kompor saja belum lunas
Makna: Sebelum mengeluarkan sejumlah uang yang besar untuk sebuah barang, alangkah baiknya Anda bersikap bijaksana karena masih ada cicilan barang lainnya. Contohnya memang antara vespa dengan cicilan motor. Jangan sampai menimbun hutan dan malah merugikan diri sendiri.
4. Cuma Teman
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Gimana mau ke penghulu
Sekarang saja masih berteman
Makna: Persahabatan antara laki-laki dan perempuan ternyata bisa menumbuhkan rasa cinta antara keduanya. Namun, niat tersebut memang masih ambigu karena bisa jadi cinta ini bertepuk sebelah tangan. Alhasil, mereka tetap hanya berteman sampai hari ini.
5. Mantan dan Hutang
Ke Monas sambil kayang
Berangkat pagi sampai petang
Kata siapa masih sayang
Aku mau nagih hutang!
Makna: Jika mantan kebetulan mengajak ketemuan, mungkin Anda jangan senang dulu. Bukannya diajak balikan, mantan hanya ingin hutangnya dikembalikan. Kalau memang uangnya belum ada, cukup bilang baik-baik, ya.
6. Botak Dikepang
Jalan-jalan di tepi empang
Nemu kodok di dalam empang
Hati siapa yang tak bimbang
Kamu botak minta dikepang
Makna: Pantun jenaka yang lucu ini menyasar kepada seseorang yang tiba-tiba ingin dikepang, padahal tidak punya rambut karena botak. Hal ini meresahkan pemberi pantun dalam bentuk yang lucu dan menyenangkan.
7. Bonus Libur
Makan bubur di atas meja
Minum jus ada di atas dipan
Hari libur tetap bekerja
Bonus ada diambil tahun depan
Makna: Tidak sedikit tenaga kerja yang harus lembur dan tetap bekerja di hari libur. Mereka memang memperoleh bonus yang lumayan, tetapi bisa jadi perusahaan mencairkannya di tahun depan. Hal ini memang bikin pusing, tapi harus tetap dibungkus dalam bentuk yang ceria.
8. Gigi Palsu
Ikan pari di rawa-rawa
Ikan belut tersangkut jaring
Perutku sakit tahan tawa
Gigi palsu lompat ke piring
Makna: Pantun jenaka ini diperuntukkan suatu peristiwa lucu, yakni gigi palsu yang lepas dan jatuh ke piring, tepatnya ketika makan. Meskipun begitu, tetap ingat kalau pantun ini fungsinya untuk menceriakan suasana, bukan mengejek yang empunya gigi palsu, ya.
9. Jomblo Menikah
Tak ada semut yang mati
Karena terinjak kaki gajah
Tak tahu kapan pasti
Seorang jomblo akan menikah
Makna: Orang-orang jomblo mungkin masih belum memiliki kepastian tentang waktu untuk membagikan undangan pada teman-teman. Namun, tidak perlu khawatir karena ketidakpastian pasti akan berbuah manis di masa depan. Pantun ini hanyalah sarana untuk menghibur.
10. Kepala dingin
Tadi malam udara dingin
Pagi masih ada bekas
Kalau mau kepada dingin
Coba masukkan ke kulkas
Makna: Perselisihan dan amarah sering membawa kedua belah pihak pada emosi yang pecah, tidak bisa memecahkan masalah dengan kepala dingin. Jika kondisinya memungkinkan, ungkapan ini mampu mencairkan ketegangan pada suasana pertengkaran.
Itulah contoh pantun jenaka dan maknanya yang bisa digunakan sesuai situasi kondisi tertentu. Jangan lupakan fungsi, tujuan, dan ciri-ciri yang memudahkan penyusunan agar mudah dipahami. Kreativitas dalam berbahasa dapat Anda manfaatkan melalui pantun jenaka.